Sekian, semoga ilmu selama kuliah kita bisa bermanfaat untuk orang lain, jika tidak, setidaknya untuk diri sendiri. Oh iya sampai saat ini ijazah gue belum juga diambil. Kalau gue udah siap, gue ambil buat syarat kuliah lagi.
Menulis untuk Berbagi
Semua isi di sini adalah cerita hidup gue, berbagi pengalaman dan pikiran tentang kehidupan.
Sabtu, 03 Maret 2018
Kuliah Bisa Buat Kita Kaya Raya? Mending di Rumah Aja
Sekian, semoga ilmu selama kuliah kita bisa bermanfaat untuk orang lain, jika tidak, setidaknya untuk diri sendiri. Oh iya sampai saat ini ijazah gue belum juga diambil. Kalau gue udah siap, gue ambil buat syarat kuliah lagi.
Sabtu, 27 Januari 2018
Terima Kasih Minggu
Terima kasih Minggu
Hari Minggu adalah hari yang sengaja diciptakan Tuhan untuk bermalas-malasan
Hari dimana kita mendengarkan gesekan daun dan angin dengan lebih khusyuk
Hari dimana angin mencoba mencumbu kulitmu
Hari dimana kita dengan seksama mendengarkan suara tetangga bercengkrama
Hari dimana awan putih berjalan sangat cepat
Hari dimana burung-burung lebih giat bernyanyi
Hari dimana kita sejenak menunda kegelisahan dalam hidup
Hari dimana kita akan segera merindukannya...
Januari 2018
Ini Alasannya Mengapa Kamu Jangan Nonton Film Dilan 1990

Jumat, 29 Desember 2017
Manusia di Persimpangan
Rabu, 27 Desember 2017
Ketika Kamu Bisa Memimpikannya, Kamu Bisa Melakukannya
Sabtu, 09 Desember 2017
Apa Anda Sepakat Juga?
Hidup adalah tentang kesepakatan
Jual dan beli. Keduanya berdasarkan kesepakatan antar kedua belah pihak. Jika pihak pembeli tidak setuju dengan harga yang ditetapkan penjual karena kualitas yang tak sebanding, maka keduanya tidak akan sepakat. Maka dari situ muncul negosiasi hingga keduanya sepakat.
Kantor dan calon karyawan. Sebelum melamar kerja seorang calon karyawan harus melewati sesi wawancara dengan HRD. Jika karyawan menetapkan standar yang tinggi untuk kantor membayarnya. Maka HRD akan menolaknya atau menawarkan kapasitas kantor yang bisa diberikan pada karyawan.
Begitu juga dengan pernikahan. Maka sebab itu, sebagai manusia pintar-pintarlah berkerja sama, jangan perut sama jidat sendiri aja dipikirin. Bila mau adu urat semua orang juga punya urat.
Hukum juga begitu, semua berdasarkan kesepakatan. Kebenaran dibentuk berdasarkan poling. Ilmu juga seperti itu. Mengapa 1+1=2 mengapa tidak 3? Karena kita telah sepakat.
Jadi pintarlah belajar bekerja sama. Win-win bukan lose-win. Semua senang dan hati senang. Untuk kehidupan yang lebih baik.
Tidak ada 'pasar' yang tidak bisa diciptakan. Hanya kita saja yang perlu pintar-pintar berkomunikasi, negosiasi, dan bekerjasama.
Bagaimana dengan kalian? Apa sepakat juga?
Rabu, 06 Desember 2017
Status MILITAN Bukan Hanya Milik ISIS
![]() |
Yang Militan Bukan Cuman ISIS |
Selasa, 05 Desember 2017
Orang Besar Berikan Orang Lain Kesempatan
![]() |
Yang patah akan tumbuh, yang hilang segera berganti Yang hancur lebur akan terobati Yang sia-sia akan jadi makna -Banda Neira- |
Katanya film Marlina si Pembunuh dalam Empat Babak bagus? Jadi jangan berasumsi dulu tentang gue, karena asumsi itu membahayakan.
Oke kita emang belum saling kenal, sebabnya gue mengupayakan agar kita saling mengenal. Kenapa tidak coba ngobrol aja dulu, gue akan ceritakan semua dari awal, dari pertama gue tau sosmed lu entah kapan lamanya, sampai saat ini. Gue percaya orang besar selalu berikan orang lain kesempatan.
Gue yakin lo pasti akan mempertahankan diri. Pastilah, tapi mau gimana lagi? Gue percaya kok bahwa lo bukan orang yang dangkal, memahami hal dalam satu sudut pandang.
Jadi apa gue dikasih kesempatan untuk memperkenalkan diri?
Jika lo pada akhirnya bertanya pada diri sendiri apa orang asing ini harus diberi kesempatan, pasti jawabnya 80 persen tidak.
Bukankah hidup terlalu singkat untuk melewati 20 persen kemungkinan-kemungkinan menakjubkan dari orang asing ini? Mengapa orang asing ini tidak diberikan sedikit kesempatan?
Menyenangkan sekali akhirnya bisa menulis ini semua. Menunggu kesempatan ini hadir. Jadi seperti yang gue bilang diawal, jangan berasumsi yang tidak-tidak dulu. Cocok dan tidak soal biasa, cobain aja dulu, itulah alasan mengapa ada fitting room.
Sebenarnya gue mau nulis ini di dm Twitter tapi apa daya Twitter lo digembok. Gue juga percaya menulis adalah suatu cara untuk bicara, suatu cara untuk berkata, suatu cara untuk menyapa, suatu cara untuk menyentuh seseorang yang lain entah di mana (Seno Gumira Ajidarma, Ketika Jurnalisme Dibungkam Sastra Harus Bicara.)
Jadi ini cara gue mengulurkan tangan kanan terlebih dahulu, gue harap lu menyambut perkenalan ini. Jika lo berkenan kita berkenalan, cukup follback Twitter gue @rfn19 tidak perlu kontak whatsapp, karena DM Twitter juga sudah cukup menyenangkan!
Jumat, 27 Oktober 2017
Belajar Nulis Puisi
Kita selau bisa memilih kepada siapa kita akan terjatuh
Jika aku memilihmu
Janganlah kau tolak aku
Nanti aku susah bangun gimana?
Hari Ibu
Selamat hari Ibu untukmu calon Ibu untuk anak-anakku
Aku tak sabar ingin berjumpa denganmu
Kamu dimana?
Aku di sini
Menuliskan ini
Memikirkanmu
Ayolah cepat kita berjumpa!
Dimana?
Aku tak pandai bersajak
Jika ujimu membahagiakanmu slalu
Itu baru keahlianku
Kamu dimana?
Aku ingin segera mengenalmu
Aku Single
Untuk jodohku
cantik
kaya dan sholeha juga aku ingin
Asal terimaku seadanya
Selamat malam kamis, aku single? Kamu siapa?
Terima kasih
Kita selalu punya ruang untuk mengenang, terluka dan kembali patah
Terima kasih atas pelajarannya
Damai
Menemukan kedamaian diantara redupnya lampu
Dinginnya malam
Dan lelahnya hidup
Rindunya…
“Yang selama ini kamu sebut cinta tidak lebih dari hasrat memiliki. Cinta itu memberi, bukan mengikat” –RFN-
Untuk kamu
Penulis hanya ingin dibaca
Penyiar hanya ingin didengar
Dan aku
Hanya ingin kamu
BSD 18-1-2017
Senin, 02 Oktober 2017
Sekali Platuk Ditarik, Pantang untuk Menyesal!
Tidak punya waktu liburan, lebih baik dari tidak bekerja dan tidak mendapatkan uang.
Setidaknya itu yang gue alami selama dua hari ini. Kebiasaan bekerja dan kebiasaan mencari uang setiap harinya membuat berdiam diri di rumah terasa tidak spesial.
Sebenarnya ini semua bukan keinginan gue juga untuk tidak bekerja. Pertama karena kakak gue dan kedua bos kakak gue.
Gue ceritain yaah, jadi ceritanya gini katanya di tempat kakak gue kerja ada lowongan, gajinya 5 juta katanya, gajinya 4,5 katanya, gajinya 4 juta katanya. Beberapa kali gue ditawarin dan akhirnya gue terjebak. Sama kaya lu makan rendang, lu kira daging ternyata lengkuas.
Akhirnya gue memutuskan untuk berhenti bekerja di tempat gue mencari nafkah selama tiga tahun, resend mendadak. Gue kelimpungan cari pengganti. Udah dapat, gue berhenti kerja yaa kan.
Eh pas gue berhenti kata kakak gue nunggu bosnya pulang meeting dari Bandung. Besok laginya gue tanya kata bosnya "Gue pikir-pikir dulu deh" Juancuk tenan rek! Padahal gue juga udah sempet wawancara. Akhirnya malah begini. Apeknya setelah gue resend kakak gue baru cari info yang valid, ternyata gajinya cuman UMR. Jika dihitung-hitung ternyata gajinya sama kaya tempat gue sebelumnya 😑
Merasa bertanggungjawab dan sebel sama bosnya, kakak gue akhirnya nyari Chanel kerja lainnya buat gue. Semoga rezekilah.
Dari sidang proposal skripsi, skripsi, sidang skripsi, jadi sarjana, resend kerja semua berjalan mulus. Eh pas diakhirinya tidak begitu mulus.
Akhirnya gue harus memulai semuanya dari awal. Saat ini gue lagi bingung mau jadi wartawan atau marketing. Yang satu pengaplikasian ilmu, yang satu lagi menghasilkan uang.
Tapi yang gue males itu kalo jadi marketing tidak ada kualifikasi kerja minimal S1. Pertanyaan gue nah selama ini gue kuliah buat apa? Sedih aja gitu. Berlahan gue mikir akhirnya gue nemuin jawabannya.
Dunia semakin maju, pendidikan tidak sebatas ruang dan waktu. Kini belajar bisa di mana saja. Ketika lu makan, boker, atau lagi nonton TV di rumah.
Oleh sebab itu jawabannya ialah gue ingin buat portal bahasa dan sastra Indonesia. Selain pengaplikasian ilmu, portal itu juga jadi sarana agar gue sendiri engga lupa sama ilmu-ilmu yang udah gue dapetin.
Ya perihal kerja gue sekarang lagi galau. Yaaah semoga semua cepat membaik. Ya pasti yang gue butuhkan saat ini ada sebuah pekerjaan, bukan nyantai atau liburan.
Tidak punya waktu liburan, lebih baik dari tidak bekerja dan tidak mendapatkan uang.