Sabtu, 27 Januari 2018

Ini Alasannya Mengapa Kamu Jangan Nonton Film Dilan 1990


Gue menggunakan diksi bangsat untuk mengindikasikan sesuatu hal yang membuat kita takjub dan mengisyaratkan suatuhal yang dalam hidup kita ingin sekali kita bisa mendapatkannya. Engga ngerti lu ya? Sama gue juga susah ngejelasinnya.

Gue bilang Pidi Baiq itu bangsat! Bangsat dari diksi yang gue anggap di atas. Gue sudah baca ketiga buku Pidi Baiq: Dilan Dia Adalah Dilanku Tahun 1990, Dilan Dia Adalah Dilanku Tahun 1991, dan Milea Suara Dari Dilan. Ketiga bukunya gue cuman mau bilang bangsat!

Cara Pidi Baiq menulis ketiga buku di atas sunguh luar biasa, bagaimana cara mencintai seseorang dengan  biasa namun sungguh luar biasa. Yang paling gue ingat adalah ketika Dilan memberikan kado TTS untuk Milea yang sedang ulang tahun, pertama Dilan mengirimkan kado tersebut sengaja salah alamat ke rumah bu RT, lalu bu RT melaporkannya ke Milea (Kalau engga salah). Setelah dicek isinya berupa Teka Teki Silang yang sudah diisi, alasan Dilan mengirimkan TTS itu sederhana, karena ia tidak ingin Milea pusing untuk mengisinya. Bangsat bangetkan?

Selain itu ada lagi kutipan yang gue ingat, Dilan pernah bilang ke Milea kaya gini “Tugas kamu tersenyum aja, sisanya aku yang urus.” Kamfreeeet bangetkan! Gue melihat sosok Milea seperti yang dituliskan Pidi Baiq sebagai wanita yang mengasyikan untuk diajak bicara dengan kecantikan yang luar biasa. Sedangkan Dilan, seperti yang gue sebelumnya bilang di atas, bangsat!

Bagi gue ketiga buku Dilan buku yang luar biasa. Buku yang orang-orang pernah bilang. “Jika tidak ada buku yang sesuai keinginan dan jalan pikiranmu, maka kamu sendirilah yang harus menulisnya sendiri!” ketiga buku tersebut membuat gue berpikir? Lalu gue nulis apa?

Kabar Dilan akan difilmkan ramai diperbincangkan pada pertengahan tahun lalu. Gue skeptis engga bakalan ada buku yang bisa mengimplementasikan dari karya tulis ke layar lebar sesuai ekspektasi pembaca. Terlebih Dilan dan aktor pilihan yang akan memerankan sosoknya ialah Ikbal Koboi Junior.

Awalnya gue skeptis gila, Twitter gempar Ikbal meranin sosok Dilan. Kang Pidi Baiq diserbu fans garis keras Dilan. Banyak orang mencibir dan meremehkan. Termasuk gue sendiri.

Karena film Indonesia tidak ada bajakannya. Karena gue megang duit. Karena dekat rumah gue buka Mall baru dan ada bioskopnya. Gue dengan kaki kesemutan melangkahkan kaki ke CGV Transmart Bintaro.

Awalnya gue skeptis filmnya tidak akan bisa memenuhi harapan pembaca. Hingga sampai film berakhir gue cuman bisa angkat topi sama semua orang-orang yang terlibat dalam film Dilan 1990. Seperti janji kang Pidi Baiq, dia akan memberikan yang terbaik untuk pembacanya. Jujur gue sangat puas dan terhibur!

Terima kasih telah menciptakan film Dilan 1990 dengan sangat baik! Gue merekomendasikan untuk kalian yang skeptis untuk nonton dulu baru berkomentar. Selamat malam, selamat Sabtu malam.



16 komentar:

  1. Bahh....sama kali kau dengan pikir aku ..
    Ga interset awalnya pas peran Dilan dilempar ke Iqbal..mindset gue Dilan itu ga ganteng ..ehh taunya si Surayah malah milih iqbal..
    Tapi semua jadi gagal skeptis nya pas tau Filmnya malah nambah cinta gue ke Dilan..

    BalasHapus
  2. Bangsaaattttr!!! Top banggg tulisannya

    BalasHapus
  3. Review-nya oke, bikin orang penasaran.

    BalasHapus
  4. Review nya sangat pas dengan pemikiran saya, terima kasih sudah mau maunya me review

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sama-sama, terima kasih telah membacanya 🙏🙏🙏

      Hapus
    2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus
  5. Pecaahhh bang...
    Ini Review terkeren dari yang pernah saya baca

    BalasHapus
  6. "Bangsaat!" gak sadar gua udah baca review lu sampe abis.

    BalasHapus
  7. padahal bacanya mau marah, secara fansnya Iqbal - walo agak ragu juga. ternyata judulnya nipu... bangsat bener...

    BalasHapus
  8. Kirain isinya... Asudalah 😹

    BalasHapus
  9. What a beautiful post this is! I really like it so much. Thanks
    clipping path service

    BalasHapus