Selamat pagi, siang, sore dan malam bagi pembaca gue yang
angin-anginan, waduh udah lama nih ane gak ngeblog (emot sedih bagaimana caranya
gak mau tahu) ane gak ngeblog karena keyboard netbook ane lagi rusak, eh
sekarang udah sehat kembali jadi sekarang ane udah siap berbagi apapun yang ada
di dalam otak ane, ettt bukan duit woy! Gue gak punya duit, adanya uang, sama aja
yak.
Gue percaya sebuah karya hadir dari sebuah kegelisan, kalo
kata Radityadika gelisah dulu sukses belakangan, dan sekarang gue bakalan share
kegelisahan gue terhadap pembelajaran yang gue alami.
Jadi tadi temen ane namanya Jojon (nama sebenarnya) ada
sedikit masalah gitu dengan dosen, jadi doi dapet tugas drama, lalu dari
drama itu dikumpulkan disebuah flasdisk, lalu doi berkomentar, begini kira-kira
percakapannya.
“Baiklah anak-anak, tugas dikumpulkan ke dalam flasdisk
kelompok kalian masing-masing” seru dosen mawar.
“Bagaimana jika dikumpulkan ke dalam satu flasdisk saja pak”
tanya Jojon, ceritanya selesai biar kalian tebak sendiri bagaimana akhir
cerita Jojon.
Menurut kalian apa yang salah pada kita? gue di sini mau
mengulas beberapa hal yang patut diluruskan pada kita.
Sistem Pendidikan
Gue bingung sama
sistem pendidikan kita yang melihat mahasiswa hanya dari kehadiran, jika
kehadirannya baik nilai juga pasti baik, bagaimana bisa? Bagaimana kalo gue
cuman dateng ke kelas lalu tidur? Dateng main gawai atau dateng cuman bengong?
Gue pengen mahasiswa punya integritas katakan iya jika itu iya dan tidak jika itu
tidak.
Nilai Adalah
Segalanya
Kentut iya emang kentut, nilai adalah segalanya, bagaimana
bisa seorang mahasiswa bisa berkarakter
jika hanya nilai yang menjadi acuan, bahkan seorang ilmuwan besar abad ke-20
berkata bahwa banyak orang bilang kecerdasan yang membuat ilmuan besar, tapi mereka
salah karakterlah yang membuatnya. Kalian bayangkan hidup tanpa karakter bagai
novel tanpa warna , datar kaya buku ilmiah.
Perusahan Mencari
Pekerja dengan Jurusan Apapun
Sebenarnya ini lebih kentut sekentut-kentutnya, lo jurusan
teknik kerja di Bank? kentut kan, inilah salah satu faktor mahasiswa enggan
kritis karena masih banyak perusahaan yang mencari calon pegawai hanya
berdasarkan gelar, bukan berdasarkan kemampuan. Jadi balik lagi keorientasi
mereka dapat nilai bagus, lulus dan kerja. Buta pada kenyataan pada hal-hal
melenceng yang harusnya diluruskan.
Pilihlah Kampus yang
Mempuni
Legowolah teman, semua sesuai dengan teori sebab akibat,
ente gak mungkin berlayar dengan kapal reot dengan layar kecil, ente harus
berada di kapal besar dan kuat untuk siap melawan terjangan ombak, itulah
kenapa banyak orang berduit pada belajar di luar negeri.
Ya kesimpualannya ane bakalan lebih sering-sering ngeblog, kalian
jangan lupa ya untuk selalu mampir ke blog gue ini, terima kasih, salam hangat
dari Adit (Enek).
Mat, ni blogg gua
BalasHapus